Pernahkah Anda makan telur? Tanyakanlah pertanyaan ini pada setiap orang, kaya ataupun miskin, anak-anak ataupun orangtua, orang kota ataupun orang desa, orang Indonesia ataupun orang Amerika, jawabannya pasti “pernah”. Bahkan boleh jadi, jawabannya “tidak ada hari tanpa makan telur”!
Ya … telur termasuk bahan makanan yang bersifat “universal”. Artinya, ia dikonsumsi oleh hampir semua warga planet bumi. Ini wajar karena selain harganya murah, barangnya mudah didapat, rasanya yang enak, kandungan telur pun sarat dengan zat-zat gizi bernilai tinggi. Itulah mengapa, orang Amerika menjuluki telur sebagai “wonderfull food”.
Zat gizi apa saja yang terkandung dalam sebutir telur? Zat gizi utama yang terkandung dalam telur adalah protein kualitas tinggi. Protein telur terdiri atas asam-asam amino esensial yang lengkap dalam jumlah yang sama atau di atas pola asam amino esensial yang dianjurkan FAO.
Kadar protein telur terdapat pada bagian putih (ovalbumin), dan lebih banyak pada bagian kuning telurnya (ovavitelin). Selain protein, telur pun mengandung lemak dalam kadar yang ideal. Kandungan butir-butir lemaknya banyak terdapat dalam kuning telurnya, dan sudah dalam keadaan emulsi sehingga lebih mudah dicerna.
Telur pun mengandung beberapa jenis zat mineral, di antaranya: kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium (kalium), sodium (natrium), zinc, dan aneka vitamin, khususnya vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, biotin, dan vitamin D.
Karena mengandung zat gizi yang kaya, telur mampu memenuhi kebutuhan protein dengan nilai biologis tinggi dalam proses pertumbuhan sel tubuh dan otak. Setiap harinya, seorang anak balita memerlukan sekitar 15 gram protein hewani. Kebutuhan ini dapat dipenuhi oleh dua telur ayam perhari.
Adapun ibu hamil dan menyusui memerlukan protein hewani sebanyak 30 gram per hari. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi sekitar empat telur ayam per hari.
Hal lain yang tidak kalah mencengangkan, menurut para ahli gizi, telur pun termasuk satu dari dua sumber protein dengan kualitas prima selain air susu ibu (ASI). Apa yang menyamakan telur dengan ASI? Kualitas protein bahan makanan ditentukan oleh komposisi asam amino dan kemudahannya dicerna.
Nah, telur dan ASI memiliki kedua hal ini dalam level yang sempurna alias 100 persen. Sebagai perbandingan, kualitas protein untuk ikan segar adalah 93 persen, sedangkan untuk daging sapi dan susu adalah 81 persen.
Walaupun kaya akan zat gizi, ada beberapa hal yang perlu “diperhatikan” ketika hendak mengkonsumsi telur, di antaranya:
- Pertama, telur mengandung kolesterol tinggi, khususnya pada bagian kuningnya, sehingga orang-orang yang menderita kadar kolesterol tinggi, utamanya para lansia, dianjurkan untuk membatasi konsumsi telur.
- Kedua, konsumsi telur harus diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah-buahan agar serapan kolesterol ke dalam darah dapat dibatasi.
- Ketiga, agar kandungan protein telur dapat diserap oleh tubuh secara optimal, ada baiknya telur dimasak setengah matang, daripada dimakan mentah-metah atau dimasak terlalu matang.
- Keempat, telur sebaiknya jangan diberikan kepada anak di bawah usia sembilan bulan, karena berat molekul telur terbilang tinggi sehingga bisa menimbulkan alergi pada kulit anak.