Bakteri Sakazaki memang sedang populer di negara kita Indonesia. Banyak media elektronik maupun media cetak yang membahas tentang bakteri Sakazaki. Bakteri Sakazaki merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceae.
Bakteri Sakazaki sendiri banyak di temukan pada susu bayi. Oleh karena itu para orang tua yang memiliki bayi diharapkan berhati-hati dalam memilih susu untuk si buah hati. Bakteri ini bisa mengakibatkan infeksi selaput otak, bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kencing, kerusakan saluran pencernaan, dan juga hidrocaephalus atau pembesaran kepala.
Gejala yang nampak bila si buah hati terkena bakteri Sakazaki:
- Perut mulai diare.
- Kembung.
- Muntah.
- Memam tinggi.
- Bayi tampak kuning.
- Bayi mendadak biru.
- Kesadaran menurun seperti malas minum dan tidak menangis.
- Sesak napas.
- Kejang-kejang.
Bakteri Sakazaki bisa bertahan pada produk kering, tapi mudah mati jika terkena panas pada suhu 70 derajat Celcius selama 15 detik. Bayi yang rentan terinfeksi bakteri ini adalah bayi yang berusia kurang dari dua bulan, bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, serta bayi dengan imunitas rendah.
Cara menghindari risiko terinfeksi bakteri sakazaki :
- Untuk membuat susu gunakan air yang bersuhu minimal 70 derajat Celcius.
- Buang sisa susu setelah dua jam.
- Berikan ASI eksklusif selama enam bulan dan lanjutkan sampai anak berumur dua tahun