Teh Olong, Anti Diabetes, Kegemukan, Hingga Eksim


Pernahkah anda mendengar nama teh olong? Istilah "oolong" dalam bahasa Cina berarti naga hitam atau ular hitam. Bermacam-macam legenda menjelaskan asal nama ini. Pada salah satu legenda, diceritakan tentang pemilik kebun teh yang ditakuti oleh kemunculan ular hitam sehingga pergi meninggalkan kegiatannya menjemur daun teh. Ketika dia kembali dengan hati-hati beberapa hari kemudian, daun-daun teh telah teroksidasi oleh matahari dan memberikan hasil seduhan yang enak.
Cerita yang lain menyebutkan tentang seorang pria bernama Wu Liang (yang kemudian disesuaikan menjadi Wu Long, atau Oolong) yang menemukan teh oolong secara tidak sengaja. Usai memetik teh yang melelahkan, perhatian Wu Long dialihkan oleh kijang, dan ketika ia teringat, tehnya telah mulai teroksidasi. Sementara yang lain mengatakan bahwa teh ini dinamakan "oolong" karena daun-daunnya terlihat seperti naga hitam yang bangun ketika kita menuangkan air panas ke daun tehnya.
Namun terlepas dari semua mitos sepura nama, teh olong berasal dari satu spesies tumbuhan sama penghasil teh yakni Camellia Sinensis. Jika tidak dari tumbuhan tersebut, maka itu bukanlah teh melainkan herbal. Selama hidup, tumbuhn tersebut melindungi dirinya sendiri dari tekanan fotosintesis dengan membentu senyawa yang dikenal polifenol. Polifenol yang didalamnya juga terkandung flavonoids, memiliki kelas manfaat sama dengan senyawa antioksidan di dalam buah dan sayur yang bagus bagi tubuh.
Lalu apa yang membedakan teh olong dengan teh lain? Pada proses pembuatan dan pengeringannya. Semua teh berwarna hijau ketika dipetik. Teh hijau diperoleh dengan cara pemanasan, dengan tujuan menghadang reaksi enzimatik alami (oksidasi) daun. Begitu dikeringkan, daun-daun teh hijau lalu digulung dengan maksud memecah struktur sel di dalamnya.
Sementara teh olong dipetik, lalu ditempatkan dalam kondisi tertentu dengan kontrol penuh terhadap kelembaban dan temperatur untuk memungkinkan oksidasi. Namun proses oksidasi hanya dilakukan setengah jalan (oksidasi sempurna akan membentuk teh hitam). Daun-daun teh olong tidak dibuat untuk pecah, sehingga sebagian struktur sel daun masih relatif menyatu. Perbedaan proses inilah yang membuat setiap jenis teh memiliki manfaat berlainan meski berasal dari daun tumbuhan yang sama.
Proses oksidasi setengah itulah yang memberi manfaat besar, bahkan dianggap yang terbaik dari tipe fermentasi teh lain, (teh hijau dan teh hitam). Teh ini juga dikenal ampuh dalam menurunkan berat badan. Menurut penelitian, kandungan antioksidan yang tinggi dari proses oksidasi setengah membuat teh olong mempercepat metabolisme dalam tubuh, sehingga mereka yang rutin meminum teh olong mendapat keuntungan pembakaran kalori lebih cepat ketimbang yang tidak.
Tak hanya itu, dalam sebuah penelitian, dilakukan di Jepang dengan tim peneliti gabungan dari Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat, ditemukan jika teh olong efektif menurunkan tingkat plasma glukosa pasien diabetes tipe 2.
Bahkan lebih lanjut, penelitian yang dipublikasikan dalam Diabetes Journal, menyatakan penggunaan teh olong bersamaan dengan obat-agen anti-hiperglikemia jauh lebih efektif ketimbang pemakaian obat itu sendiri tanpa teh.
Manfaat lain tak kalah besar adalah sifat anti alergi yang terkandung dalam teh olong. Dalam sebuah studi, juga dilakukan di Jepang, konsumsi teh olong secara rutin ampuh menekan dermatitis, atau eksim (radang kulit hingga kemerahan) membandel yang diidap pasien.
Penelitian yang diterbitkan dalam Arch Dermatol itu menyatakan efek moderat konsumsi teh olong terhadap penderita eksim telah terlihat dalam waktu dua minggu, dengan catatan pasien mengonsumsi teh oolong tiga kali sehari setiap habis makan. Hasil lebih nyata lagi tampak di waktu enam bulan berikut, pasien yang disiplin meminum teh olong seperti yang dianjurkan para periset memiliki hasil kulit lebih baik.
Memang bila dibanding dengan teh hijau dan teh hitam, teh oolong memiliki aroma lebih tajam dan rasa lebih asam serta pahit. Namun bagi penggemar teh rasa itulah yang membuat teh oolong semakin nikmat. Cara paling baik mendapat manfaat teh oolong, minumlah satu cangkir 30 menit atau 1 jam sebelum beraktifitas, jalan, atau berolahraga.
Selain untuk kesehatan tubuh, minum oolong di siang atau sore hari membantu menyingkirkan kepenatan di tengah kesibukan kerja. Tak lain karena kandungan theanin didalamnya. Tak heran bila orang Cina, kuno bertutur teh sudah sangat baik untuk menyegarkan dan membangkitkan ''chi' atau energi inti manusia. Kedepan tak ada salahnya memasukkan teh oolong dalam daftar belanja rutin anda, dan seduh secangkir teh oolong segera./berbagai sumber/itz